Saya terima SMS dari Jakarta sebentar tadi:
Ya. Di (tingkat) bawah tidak terasa (gegaran) tetapi aku di lantai (tingkat) tiga lumayan kenceng (kencang). Semakin tinggi semakin terasa. Di Senayan, anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) panik semua.
Ya, Jakarta bergoncang lagi hari ini, khabarnya lebih kuat, selepas goncangan pertama pada Isnin ekoran gempa di lautan Hindi, selatan pulau Jawa.
Tetapi kejadian terbaru ini dilaporkan bukan disebabkan puncanya di Lautan Hindi tetapi dari Selat Sunda, antara Jawa dan Sumatera, yang telah menelan gunung berapi Karakatoa pada 1883 -- sekarang yang masih berasap dan dikunjungi orang hanyalah "anak Karakatoa".
Khabarnya 6.2 di skala Ritcher.
Laman web berita tersohor Detik.com telah melaporkannya [Gempa gede guncang Jakarta] dan kawasan sekitarnya [Gempa 6.2 SR guncang Jabotabek**, warga keluardari rumah]
** Nota: Jabotabek = Jakarta, Bogor (kawasan berbukitan dan perkelahan, seperti Genting Highlands), Tangerang (lapangan terbang Soekarno-Hatta) dan Bekasi. Atau ringkasnya, kota-kota kecil di pinggir Jakarta. Kadang-kadang disebut juga "Jabodetabek", termasuk Depok (kota tempat tinggal penyair WS Rendra dan kampus baru Universitas Indonesia)
Jadi saya minta pengesahan dari teman-teman di Jakarta. SMS di awal tadi diterima dari teman di Utan Kayu, Jakarta Timur.
Detik.com melaporkan, gegaran itu menyebabkan anggota-anggota DPR "berhamburan keluar".
Sementara di bangunan bursa saham Jakarta -- disebut Bursa Efek Jakarta (atau BEJ) -- dampak yang mengkagetkan ini juga terasa. [Gempa panikkan pegawai di gedung BEJ]
Mereka yang tinggal di apartmen dan kondominium di Menteng, satu daerah orang kaya dan elit Jakarta, juga dilanda goncangan.
Goncangan pertama dilaporkan di mStar Online pada Isnin lepas, 'Bangunan tinggi Jakarta digoncang gempa'
>> FOTO tsunami di pantai Pangandaran, Ciamis* di daerah Jawa Barat
* saya terkenang seseorang yang berasal dari Ciamis, si cewek Sunda itu, hehehe
skip to main |
skip to sidebar
Sebuah buku, seorang pengarang, berjuta-juta kata tetapi hanya satu idea: kebebasan!
Lencana Facebook
Lencana Facebook
Followers
About Me
- fathi aris omar
- Patah Balek: Catatan Terpenting Reformasi (Feb 2005) boleh diperolehi di Kinokuniya, Times, MPH & Popular. Atau tel +6 03 79 57 83 43 or 42
2 comments:
LATEST: Indonesians told to be on alert for tsunami
JAKARTA, July 19: Indonesians on the coasts of west Java and south Sumatra should be on alert for a tsunami after a 6.2-magnitude quake struck undersea Wednesday at 5:57 pm (1057 GMT), a meteorology official said.
"A quake of this magnitude can cause a tsunami. People are advised to be on alert," Fauzi, an official from the national seismology centre, told local Elshinta radio.
The earthquake's epicentre was located about 190 kilometres (119 miles) west of Jakarta in the Sunda Strait, he said.
Residents in Lebak, on the western tip of Java, ran out of their homes and mosques in panic following the warning, screaming "Allahu Akbar!" (God is the greatest), an Elshinta reporter said.
In Bandar Lampung, about 20 kilometres from the coast of south Sumatra, policeman Barak Elki told AFP that local security officials had headed for the coast to warn residents of a possible tsunami.
"It was up to each district head to give the warning," Elki told AFP, adding that he had received a warning himself from the national meteorological agency.
The temblor was felt in the capital for about one minute, where it caused tall buildings to sway and sparked some evacuations.
A police officer near the west coast said the sea appeared normal.
No immediate warning was posted on the website of the Pacific Tsunami Warning Center.
The US Geological Survey measured the quake at 6.0 and put its epicentre at 153 kilometres west-southwest of Jakarta, at a depth of 44 kilometres.
The latest quake followed a 7.7-magnitude temblor that struck off the south coast of Java on Monday, triggering a tsunami that left at least 525 people dead.
Indonesia was also the nation worst hit by the 2004 Asian tsunami.
Some 168,000 people were killed in Aceh province when a 9.3-magnitude quake unleashed massive walls of water that reached 11 Indian Ocean nations, killing a total of 220,000.-AFP
Dari pada segi mana pun, kita kena akui, "itu Tuhan punya kerja", dan kalau Dia telah mentaqdirkan sesuatu itu berlaku, siapakah yang dapat menahan atau menangguhnya? Fatihah untuk mereka yang beriman dan mati dalam kejadian itu dan takziah juga untuk yang lain...
Post a Comment